Selasa, 03 November 2009

ketika kesedihan dan kebahagiaanku lahir

ketika kesedihanku lahir, aku merawatnya dengan penuh kasih sayang, dan mengasuhnya dengan penuh kelembutan cinta. ketika kesedihanku tumbuh sebagaimana hal yang tumbuh, kuat dan inddah serta penuh kegembiraan yang menakjubkan. dan kami saling penuh kegembiraan yg menakjubkan.dan kami saling mencintai, kesedihan dan aku, dan kami jga mencintai dunia disekitar kita. karena kesedihan memiliki hati yg ramah dan hatiku ramah pd kesedihanku. saat kami bercakap2, kesedihanku dan aku, hari2 kami ditambatkan dngn impian, krna kesedihan memiliki lidah yg fasih, dan lidahku fasih pd kesedihanku.
ketika kami bersenandung bersama kesedihanku dan aku. para tetangga kami duduk dijendela sambil mendengarkan tembang simfoni, krna senandung kami indan dan melodinya penuh dgn hal2 menakjubkan. ketika kami berjalan bersama2, org2 memandangi dgn mata penuh perasaan dan berbisik dalm kata2 manis. diantara mereka ada yg memandang dgn hati iri pd kami. krna kesedihan adalah hal yg mulia dan aku bangga dgn kesedihanku.
tetapi kesedihanku kini telah mati, sebagaimana semua yang hidup, dan sendri aku merenung. kini ketika aku bicara kata2ku berat terngiang ditelinga.ketika aku malntunkan nyanyian2ku, tetanggaku tak mendengarkan. dan ketika aku menyusuri jalan2 tak seorangpun yg memandangku. hanya dalam tidurku aku mendengar suara2 yg berkata memelas, "lihatlah, disana terbujur kaku seorang gadis yg kesedihannya mati".
dan ketika kebahagianku lahir, aku membopongnya dan berdiri diatap rumah sambil berteriak, "datanglah tetangga2ku, datanglah kemari dan lihatlah, karena kebahagian telah lahir hari ini padaku. datanglah dan lihatlah sesuatu yg membahagiakan yg tersenyum dibawah sinar mentari".
tapi tak satupun tetangga2ku datang untuk menengok kebahagiaanku dan mengirimkan salam. betapa herannya aku. setiap hari selama 7 bulan aku meneriakkan kebahagianku dari atap rumah, tak seorang pun yg sudi menghiraukan dan aku sendirian, tak dikunjungi,tak digubris!!!. lalu kebahagianku tumbuh dgn pucat pasi dan layu karena tak ada hati lain selain hatiku sendiri yg mendekap cintanya, dan tak ada bibir lain selain bibirku yang mengecup bibirnya. kemudian kebahagiannku mati dalam keterasingan.
dan kini aku hanya mengenang kebahagianku yg telah mati didalam kenangan kesedihanku yg juga mati. tapi kenangan itu seperti sehelai daun musim gugur bergemerisik sesaat dalam semilir angin dan kemudian tak terdengar lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar